Tampilkan postingan dengan label My Campuss. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label My Campuss. Tampilkan semua postingan

Selasa, 31 Mei 2011

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Gelar Pementasan Drama “Akal Calak”


Kabar gembira bagi para pecinta seni teater di Sumatera Selatan, khususnya Kota Palembang. Pasalnya, pada 31 Mei 2011 hingga 1 Juni 2011, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah angkatan 2008 akan mengadakan pementasan drama. Sebuah karya berjudul “Akal Calak” adaptasi naskah Akal Bulus Scapin karya Moelier akan memeriahkan panggung teater Graha Budaya Jakabaring.
Pementasan dalam rangka aplikasi mata kuliah Perencanaan Pementasan Drama (PPD) itu disutradarai oleh Ahmad Rizki Turama dan pimpinan produksi Furry Eka Meidawati. Rencananya, pementasan tersebut akan dihadiri pihak rektorat, dekanat, civitas akademika, mahasiswa, guru, pelajar, serta masyarakat Palembang pada umumnya.
Ditemui di sela-sela latihan vokal di Gedung Teater Unsri pada Kamis (26/5), Rizki mengaku bahwa ia dan tim artistik telah mempersiapkan pementasan ini dengan maksimal. “Kita sudah melakukan latihan intensif. Sejauh ini, persiapan sudah 80 %.” Ujar Rizki.
Tidak jauh berbeda dengan tim artistik, tim managerial yang dimotori Furry mengaku juga telah menjalankan peran tim managerial dalam pementasan tersebut. “Untuk tim managerial, masing-masing sudah bergerak sesuai dengan job’s descrioption.” Jelas Furry.
Di tempat terpisah, Dr. Didi Suhendi, M.Hum dan Izzah, S.Pd.,M.Pd. selaku dosen pengasuh mata kuliah menyampaikan apresiasinya kepada mahasiswa-mahasiswi Pendidikan Bahasa Indonesia angkatan 2008. “Ya, sejauh ini tidak ada kendala berarti. Tim managerial dan artistik sudah bekerja sesuai dengan porsi masing-masing dan kelihatannya mereka kompak. Saya berharap, pementasan ini sukses.” Harap Izzah.

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Sejarah berdirinya fakultas ini dimulai dengan didirikannya kursus B-1 Bahasa Inggris Negeri Palembang pada tanggal 1 Oktober 1958. Pada tanggal 7 Juli 1960 Panitia Persiapan Pendirian FKIP Palembang (Swasta) dibentuk dengan Ketua R.A. Rani (Kepala Perwakilan Departemen PPK Sumatera Selatan). Pada tanggal 13 Juni 1961 FKIP Swasta yang berhasil terbentuk oleh panitia ini dinegerikan oleh menteri PTIP dengan SK Nomor 6/1961 dan digabungkan ke dalam Universitas Sriwijaya menjadi FKIP Unsri dengan tiga jurusan, yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia serta Ekonomi dan Hukum.
Jurusan Bahasa Inggris merupakan hasil pengintergrasian Kursus B-1 Bahasa Inggris Negeri Palembang pada tanggal 5 Juli 1961. Kemudian dua jurusan lagi, yakni Jurusan Ilmu Pendidikan dan Jurusan Pasti Alam dibuka tanggal 1 Agustus 1961.
Perkembangan selanjutnya adalah terjadinya "keluar masuknya" FKIP di lingkungan Unsri sebagai pengaruh perubahan kebijaksanaan nasional. Pada tanggal 3 Mei 1961 terbit SK Bersama Menteri PTIP dan Menteri PDK tentang penyatuan FKIP, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), dan Institut Pendidikan Guru (IPG). SK bersama tersebut mengatur pembentukan Institus Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) induk, yaitu: IKIP Bandung, IKIP Jakarta, IKIP Yogyakarta dan IKIP Malang. Berdasarkan SK Bersama itu FKIP Unsri menjadi bagian dari IKIP Bandung dan disebut sebagai IKIP Bandung Cabang Palembang, yang terdiri dari  empat fakultas: Fakultas Keguruan sastra dan Seni (FKSS), Fakultas Keguruan Ilmu Sosial (FKIS), Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta (FKIE) dan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), yang masing-masing dipimpin oleh seorang Dekan Muda. IKIP Bandung Cabang Palembang dipimpin oleh Seorang Dekan Koordinator yang dibantu oleh Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II, dan Pembantu Dekan III.
Tanggal 1 April 1966 IKIP Bandung Cabang Palembang diambil alih oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa (KAMI) yang selanjutnya diserahkan kembali kepada Unsri pada tanggal 8 Agustus 1966. Kepemimpinan dilaksanakan oleh caretaker, yang dipimpin oleh Drs. Usman Gani, yang pada tanggal 1 September 1966 ditunjuk menjadi Dekan Koordinator. Dengan SK Dirjen Dikti, terhitung mulai tanggal 1 Januari 1969 IKIP Bandung Cabang Palembang berintergrasi kembali ke dalam Unsri menjadi dua fakultas, yaitu Fakultas Keguruan (FKg) dan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). Akhirnya, terhitung mulai tahun akademik 1983/1984, kedua fakultas itu bergabung kembali menjadi FKIP.

Senin, 30 Mei 2011

Universitas Sriwijaya


Ide untuk memiliki sebuah perguruan tinggi di Sumatera Selatan telah ada sejak awal tahun 1950-an, yang dicetuskan dalam suatu kesempatan resepsi perayaan hari Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1952. Diprakarsai oleh beberapa orang pemuka masyarakat, menjelma menjadi kesepakatan untuk membentuk "Panitia Fakultet Sumatera Selatan". Menjelang akhir Agustus 1952, dengan berbagai pertimbangan, ditetapkan bahwa yang pertama akan didirikan adalah fakultas ekonomi. Untuk itu dibentuklah "Panitia Fakultet Ekonomi Sumatera Selatan" yang dikelola oleh suatu yayasan yang didirikan pada tanggal 1 April 1953 dengan nama "Yayasan Perguruan Tinggi Syakhyakirti".
Pembukaan Fakultet Ekonomi secara resmi di bawah Yayasan Perguruan Tinggi Syakhyakirti ini dilakukan pada tanggal 31 Oktober 1953 dalam suatu acara yang dihadiri oleh Mr. Hadi, Sekretaris Jenderal Kementrian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (PPK), Drg. M. Isa (Gubernur Sumatera Selatan), Bambang Utoyo (Panglima TT II Sriwijaya) dan Ali Gathmyr (Ketua DPRD Sumatera Selatan).
Upaya melengkapi perguruan tinggi di Sumsel dilanjutkan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Syakhyakirti dengan membentuk Panitia Penyelenggaraan Fakultas Hukum. Pada tanggal 1 November 1957, bertepatan dengan perayaan Dies Natalis IV Fakultas Ekonomi, diresmikanlah fakultas tersebut dengan nama 'Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat".
Pengembangan kemudian dilanjutkan dengan bantuan Penguasa Militer Teritorial II Sriwijaya yang memberikan bantuan keuangan unuk mendirikan gedung permanen Yayasan Perguruan Tinggi Syakhyakirti di Bukit Besar (kini Kampus Unsri Bukit). Upacara peletakan batu pertamanya dilakukan pada tanggal 31 Oktober 1957
Upaya selanjutnya adalah penegerian perguruan tinggi yang sudah ada tersebut. Dengan perjuangan gigih tokoh masyarakat Sumsel ketika itu, antara lain Kolonel Harun Sohar (Panglima selaku Ketua Paperda TT II/ Sriwijaya) dan A. Bastari (Gubernur), hambatan yang amsih ada untuk berdirinya universitas negeri di Palembang dapat diatasi. Delegasi yang dikirim ke Jakarta bulan Desember 1959 menemui Menteri PPK (Mr. Moh yamin) berhasil memperoleh jaminan kesediaan pemerintah untuk mengambil alih Perguruan tinggi Syakhyakirti menjadi suatu universitas negeri. Dengan Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 1960 tanggal 29 Oktober 1960 (Lambaran Negara Tahun 1960 No. 135) akhirnya berdirilah Universitas Sriwijaya yang peresmiannya dilakukan pada tanggal 3 November 1960 dalam upacara penandatanganan piagam pendirian oleh Presiden Sukarno dengan disaksikan oleh Menteri PPK (Mr. Priyono) dan beberapa Duta Besar negara sahabat. Sebagai Presiden Universitas yang pertama diangkat Drg. M. Isa yang diangkat dengan Keputusan Presiden No. 696/M tahun 1960 tanggal 29 Okober 1960
Untuk memenuhi tuntutan perkembangan, Unsri kemudian merencanakan penambahan kampus, di luar Bukit Besar yang sudah ada, dengan membebaskan tanah seluas 712 hektar, di Indealaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (Sekarang Ogan Ilir-OI), pada tahun 1982. Pembangunan kampus baru ini dimulai pada tahun 1983 dengan bantuan dana Asian Development Bank (ADB), yang secara fisik baru dimulai pada tahun 1989 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 1993. Gubernur Sumatera Selatan H Ramli Hasan Basri memberikan kuliah perdana menandai awal kegiatan akademik di kampus baru Inderalaya ini pada tanggal 1 September 1993. Pemanfaatan sepenuhnya fasilitas di Kampus Inderalaya dilaksanakan dengan Keputusan Rektor pada bulan Januari 1995 dimana ditetapkan bahwa terhitung sejak tanggal 1 Februari 1995 semua kegiatan administrasi dan sebagian besar kegiatan akademik diselenggarakan di Kampus Inderalaya. Peresmian Kampus Unsri Indralaya yang sesungguhnya baru dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 1997 oleh Presiden Soeharto.