Buat lagi…buat lagi, satu fic belum kelar, ini mau publish lagi. *author aneh* . Ini sebernanya "Edited" dari fic yang udah ku publish sebelumnya. Tapi saya ganti dengan fandom Naruto, ini saya mohon maaf jika ide-nya ini sangat..sangat pasaran juga saya adalah author yang tidak memerhatikan EYD dalam cerita. Para pembaca fic ini tolong minta saran ya, kalau ada kesalahannya. Oke langsung cekidot aja !
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Rated : T (Bisa berubah sesuai dengan keadaan)
Genre : Romance/Friendship/Drama
Warning : AU, banyak Typo, OOC banget
Pairing : SasukexSakura,NarutoxHinata, ShikamaruxIno, And Other.
Summary : Ada tujuh mitos di Ryousen Gottan School yang membuat siswa penasaran akan kebenarannya. Mitos itu disebut-sebut bisa membuat cinta diantara pasangan akan abadi. Juga terdapat rahasia lainnya yang belum dipecahkan dan masih misterius.
Penasaran !
~*~*~*~*~*~*~*Gracia De Mouis Lucheta*~*~*~*~*~*~*
Sebuah kota kecil di Jepang yang bertatakan modern seperti kota-kota besar. Di sana terdapat sekolah yang terkenal dan dapat dikatakan elit bagi para bangsawan, para murid yang menuntut ilmu di sekolah itu sangatlah cerdas dan pilihan dari sekolahnya mereka sebelumnya.
Di sekolah itu terdapat mitos yang berhembus kencang sehingga para murid yang bersekolah di sana menyakini jika melakukan apa yang dikatakan mitos itu maka akan bahagia selamanya.
Sekolah itu sangatlah luas setara sekolah bertaraf internasional di kalangan Eropa, terdapat perpustakaan terbesar di Jepang dan juga terdapat fasilitas Wi-fi sehingga murid-murid memiliki wawasan pengetahuan yang luas juga bisa ber-chatting sekedar memberi kabar ataupun mencari jodoh (?)
Seorang gadis dari seluruh bahkan ratusan gadis yang bersekolah di sana mempercayai akan adanya mitos di SMA De Geouten Ryousen Gatten. Dia duduk di perpustakaan , tempat favoritnya setelah pelajaran usai ataupun istirahat tidak seperti murid-murid yang lain yang menghabiskan waktu istirahat seperti berkumpul bersama teman yang lain.
Dia memiliki warna rambut yang cukup unik, karena warna pink. Juga memiliki mata Emerlad yang bisa menghipnotis para laki-laki yang langsung berhadapan dengannya. Sudah satu jam dia berkutat dengan buku yang dipegangnya bisa dibilang cukup menarik untuk dibaca.
"Sakura..Sakura." Panggil gadis yang memiliki mata Aquamarine melambai-lambai tangannya ke gadis berambut Pink yang asyik membaca buku di perpustakaannya. Gadis itu masih fokus dengan lembar demi lembar sambil memainkan musik di I-pod kesayangannya.
"Hmm.." Hanya itu yang keluar dari mulut gadis tersebut.
"Hei, Jidat Lebar !" Bentak gadis itu mengebrakan meja tempat Sakura fokus membaca buku kesukaannya.
Buku yang masih berkutat di tangan Sakura pun jatuh ke bawah meja, hingga gadis itu membuka pembicaraan yang sedari tidak ditanggapi olehnya.
"Ino-pig, kau mengangguku saja." Gerutu Sakura.
Gadis berambut pirang panjang dikuncir itu mengerucutkan bibirnya hingga terlihat jelas muka cemberut terbaca oleh Sakura. Dan dia berkacak pinggang dan mengambil buku tepat dibawahnya.
"Dari tadi dipanggil, kok nggak di jawab. Dasar Kutu Buku!" Gadis berparas cantik itu menatap tajam mata Emerlad milik Sakura.
"Salah sendiri datang ke sini.." Ucap datar Gadis yang memiliki rambut panjang warna Pink dengan mata Emerlad yang bisa membius mata lelaki yang memandangnya.
Ino masih tidak puas dengan jawaban dari temannya itu, kemudian membawa buku kesukaan Sakura. "Ino-Pig, kembalikan buku-ku!" Sakura mencoba mengejar untuk mengambil kembali buku yang dibawa oleh gadis berambut pirang tersebut.
Setelah beberapa menit, Sakura langsung melepaskan headset yang masih melekat di telinganya dan memanggil Ino yang sudah menghilang dari pandangannya. "Sial.."
"Ino-Pig, ayo kita kembali ke kelas, sudah jam masuk Ibiki-sensei." Pancing Sakura. Dan Gotcha!, gadis berambut pirang itu menghentikan langkahnya, tanpa di sadari olehnya. Buku yang dipegang oleh Ino sudah hilang dari pandangan mata Aquamarine-nya.
"Cotto Matte, Sakura!" Ino menyusul temannya itu yang sudah jauh di jangkauannya.
Tapi tiba-tiba, Brukk.
Seorang laki-laki menabrak gadis berambut Pink, laki-laki itu dengan wajah Stoic-nya meminta maaf dengan gadis yang ia tabrak tidak sengaja. "Ma-maaf, nona.." Ucapnya.
Gadis berambut Pink langsung menatap mata Onyx milik laki-laki itu, dan timbul semburat kecil di muka gadis tersebut. Laki-laki itu berparas tampan yang memiliki rambut sedikit mencuat dengan warna Dark Blue mengadahkan tangannya kepada gadis itu.
Entah apa yang dipikirkan laki-laki itu. Seakan ini adalah goresan takdir yang mempertemukan gadis yang ia tabrak hingga ketertarikan itu muncul di permukaan. Kedua manusia yang berbeda gender ini saling menyelami pandangan mereka, Onyx bertemu Emerlad..
"Namamu siapa, nona?" Tanya laki-laki yang memiliki mata Onyx itu memecah suasana diantara mereka gadis itu menjauhkan diri dari hadapan laki-laki itu dan hanya berucap "Aku Sakura Haruno. Eh—bukannya kita sekelas, Tuan Uchiha." Ucap gadis yang bernama Sakura itu berkacak pinggang di depan laki-laki itu.
"Benarkah, Jidat Lebar." Ucap laki-laki itu menekankan kata "Jidat Lebar" sehingga Sakura melempar buku yang berada di tangannya tepat di muka laki-laki yang memiliki rambut Dark Blue tersebut.
"APAA ! Seorang yang bernama Sasuke Uchiha dijuluki Snow Prince bisa-bisanya mengatakan itu untukku, tak seperti sifatmu. Si Rambut Pantat Ayam.." Ucap Sakura yang sukses membuat laki-laki yang bernama Sasuke Uchiha itu geram dengan perkataan Sakura dengan senyuman licik.
"Jidat lebar.." Ucapnya memegang mukanya yang tadinya terkena lemparan dengan tidak elitnya oleh siswi bernama Sakura Haruno.
"Sudahlah, Sasuke." Ucap laki-laki lain yang ikut dalam pembicaraan mereka berdua.
"Shikamaru.." Ucap Sasuke langsung memasang tampang datar di depan temannya, Laki-laki itu bernama Shikamaru Nara dengan rambut nanas juga bisa dibilang memiliki IQ yang jenius.
Dan selang beberapa detik gadis berambut pirang menghampiri temannya yang sedang bertengkar dengan laki-laki berambut Dark Blue tersebut.
"Apa yang kau mau lakukan dengan temanku, Sasuke!" Ucap gadis bermata Aquamarine mendekat ke arah temannya itu yang tiba-tiba seketika di dorong dan dihempaskan ke dinding oleh laki-laki berambut nanas dengan wajah datarnya .
" Shikamaru-kun, aku tidak berbicara denganmu." Ino dengan menatap laki-laki yang berambut nanas itu dengan tampang memelas seolah memohon supaya menjauh dari hadapannya yang telah mengunci tu buhnya.
Laki-laki yang berambut nanas itu hanya menatap datar gadis di depannya dan berucap " Aku mau tanya,kau percaya dengan tujuh mitos di sekolah ini."
Gadis itu berpikir dan mencerna perkataan Shikamaru berklan-Nara."Menurutmu?"
"Dasar gadis aneh, malah berbalik bertanya." Shikamaru dengan seringai liciknya mencoba membius mata Aquamarine milik gadis itu.
Tetapi gadis itu tidak terbius dengan tatapan Shikamaru dan menyentilkan jarinya tepat di muka laki-laki itu.
"Aku bukan gadis yang terbius akan tatapanmu, Shikamaru-kun.." Ucap Ino dengan senyum manisnya.
"Baiklah, Ino. Kalau kau terbius denganku, jangan salahkan aku." Ucap Shikamaru langsung menjauh dari gadis itu.
"Shikamaru, mana Dobe?"Tanya Sasuke dengan bahasa isyarat yang biasanya mereka pakai.
"Kenapa kau bertanya padaku, Sasuke. Bukannya—"Ucap Shikamaru terpotong akan suara yang tak asing bagi mereka.
"TEME…SHIKAMARU, ternyata kalian ada di sini!" Ucapnya dengan cengiran khasnya. "—Wah, ada Sakura chan dan Ino chan.." Lanjut laki-laki berambut kuning jabrik itu.
"Naruto.." Ucap kedua gadis itu bersamaan.
"Dobe, sudah kau selesaikan tugasmu." Seringai maut khas Sasuke Uchiha terhadap laki-laki itu.
"Belum.."
"Baka-Dobe.." Geram Sasuke.
Kedua gadis yang merasa dicuekin oleh ketiga teman sekelasnya itu mengernyitkan wajahnya, "Kalau asyik dengan urusan kalian. Kami permisi.." Ucap Sakura.
Baru dua langkah kaki gadis berambut Pink itu terhenti akan tangannya tengah di genggam erat oleh Pemuda berambut Dark Blue itu.
"Apa maumu, Sasuke-kun?"
Pemuda itu bingung kenapa dia memegang tangan gadis berambut Pink, seolah tangannya menarik untuk memegang tangan halus gadis itu.
"Sasuke-kun.."
"Ah—eh, maaf. Ayo dobe..Shikamaru." Ucapnya melepas tangan gadis bermata Emerlad itu dengan perasaan bingung diantara beberapa pasang yang melihatnya.
Setelah ketiga laki-laki itu menjauh, Sakura dan Ino merasa aneh dengan mereka yang mungkin tahu akan mitos di sekolahnya ini. Mereka berduapun mengikuti gerak gerik Sasuke,Naruto dan Shikamaru dengan diam-diam.
.
.
In Headmaster room, at 10.35 a.m
.
.
Ketiga cowok itu langsung terfokus dengan pekerjaannya yang terbengkalai selama mereka masuk ke kelas mereka. Pekerjaan menjadi kepala sekolah bukan kemauan seorang Sasuke Uchiha, karena dia senang dengan kebebasan yang tidak mau terikat apapun akan tetapi ayahnya seorang pemegang saham di sekolah itu dan memiliki wewenang luas maka dia menunjuk anaknya menjadi kepala sekolah walau dia masih berstatus siswa di SMA Ryousen Gatten.
Begitu juga Shikamaru Nara, ayahnya sangatlah sibuk dengan perusahannya dan jabatan wakil kepala sekolah jatuh ke tangannya karena ayahnya seorang direktur di salah satu perusahaan milik Nara Corps. Sifatnya yang lebih suka tidur daripada berkutat dengan dokumen di atas mejanya, dia mengeluh keras akan pekerjaannya ini.
Juga dengan pemuda berambut kuning jabrik menjabat sebagai Ketua senat bagian mengurusi kesiswaan padahal dia sendiri adalah seorang siswa. "Tou-san, aku lelah.." Gerutunya mengecek data-data siswa yang berada di mejanya. dia adalah putra tunggal dari Namikaze Minato yang seorang pemilik yayasan di SMA Ryousen Gatten.
"Jangan menggerutu, Dobe. Dan kenapa juga bukan aniki saja yang menjabat kepala sekolah?" Ucap Sasuke.
"Gara-gara jabatan ini, kita ketinggalan dengan pelajaran." Ucap Naruto.
Pemuda berambut nanas itu juga mengeluh akan jabatan ini, tapi daripada mengecewakan orang tuanya. "Sudahlah Sasuke..Naruto, mengeluh pun tidak ada gunanya. Memang ini sangatlah merepotkan, apa boleh buat! Dan bukannya juga Itachi-Nii juga menjabat sebagai Presiden Mahasiswa di kampusnya, Sasuke?"
"Hn.." Hanya itu yang keluar dari Sasuke Uchiha.
"Shikamaru, apakah kita harus menyembunyikan status ini dengan teman-teman kita?" Tanya Naruto tengah duduk di kursi ketua senat itu menatap kedua temannya itu sembari mengerjakan tugasnya.
Baik Sasuke dan Shikamaru,keduanya pun sibuk menandatangani dokumen yang belum sempat terselesaikan, map demi map mereka menggoreskan penanya itu di lembar surat-surat penting dengan tanda tangannya.
"Ya, itu harus. Siapapun tidak boleh mengetahui ini."Ucap Shikamaru.
"Siapa yang tidak tahu, Sasuke..Naruto dan Shikamaru?" Ucap dua gadis membuka ruangan kepala sekolah, ketiga pasang mata menatap langsung kedua gadis itu.
Ketiga pemuda itu menghentikan pekerjaannya, baik Sasuke dan Shikamaru langsung mendekat ke hadapan kedua gadis itu.
"Kenapa kalian mengikuti kami?" Ucap Shikamaru menatap tajam ke arah mata Aquamarine milik Ino.
"Tentu kami ingin tahu saja. Juga apakah kalian tahu tentang tujuh mitos di sekolah ini?" Desis Ino tak kalah tajam menatap mata Onyx milik Shikamaru Nara itu.
"Mengapa bertanya dengan kami?" Tanya Sasuke.
"Karena Shikamaru-kun bertanya hal itu denganku, dan mungkin kalian tahu dengan tujuh mitos itu." Ucap Ino.
"Walaupun Shikamaru berkata hal itu, tapi tidak menunjukan kalau dia tahu mitos yang kalian bicarakan itu ?" Tantang Sasuke menatap intens kedua pasang mata milik gadis itu.
"Setidaknya kalian tidak mau kan status yang kalian sembunyikan itu tidak kami beberkan." Seringai Sakura.
"Hentikan adu mulut ini, Teme." Ucap Naruto ikut dalam pembicaraan diantara mereka.
"Aku mengerti, Dobe."
Sasuke menghela napas panjang kemudian memberi isyarat kepada Shikamaru untuk melakukan sesuatu agar mulut dua gadis yang menganggu mereka tidak membeberkan rahasia ini.
"Diantara gadis-gadis yang kami temui, hanya kalian yang berani menantang kami.." Ucap Shikamaru.
"Baguslah, kalau begitu apakah kalian mau menceritakannya?" Tanya Sakura melipat tangannya sambil menyenderkan badannya ke dinding.
"Kalian tunggu jam 4 sore nanti, nanti kami akan ceritakan.." Ucap Sasuke dengan suara khasnya.
"Baiklah, nanti kami tunggu digerbang sekolah—"
"Kami akan menjemput kalian, juga bawa Hinata-chan." Potong Naruto memotong ucapan Sakura.
Sakura dan Ino pun melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Kepala sekolah dan menuju ke kelas mereka. Sebelum mereka menjauh, Shikamaru menyusul keddua gadis itu dan membicarakan sesuatu.
"Ibiki sensei tidak masuk.." Ucap pelan Shikamaru.
Dua gadis itu terhenti langkahnya saat mendengar ucapan pelan Shikamaru dan berhadapan dengan ;aki-laki berambut nanas tersebut.
"Jadi, maksudmu?" Tanya Ino.
"Sekedar memberitahu kalian saja, Jane~~" Shikamaru pun meninggalkan mereka berdua dan kembali memasuki ruangan kepala sekolah.
"Aneeh.." Gumam Sakura.
.
.
In XI.1 Science Class, at 10.40 a.m
.
.
Tepat di kelas mereka menuntut ilmu tepatnya kelas XI.1 dengan berisikan murid-murid yang cerdas, berintelektual tinggi tentu dengan kehidupan yang mewah tentunya.
Dua gadis itu masuk ke kelas dan merebahkan tubuh mereka ke kursi, Ino duduk paling depan begitu juga dengan Sakura Haruno duduk di sampingnya. Mereka menghela napas panjang sambil bertanya-tanya dalam hati "Mengapa kami harus terlibat dengan mereka" gerutunya.
Kegelisahan terlihat dimuka Ino dan Sakura membuat teman akrab mereka menghampiri mereka.
"Saku-ra chan..Ino chan.."Panggil gadis bermata Indigo itu tepat di depan mereka.
Mereka yang masih fokus dengan lamunannya, tak menghiraukan panggilan temannya yang berambut biru panjang sehingga teman yang lain mengerubungi Sakura dan Ino.
Panas menyelimuti dua gadis yang sudah terikat perjanjian dengan ketiga cowok yang sekelas dengannya tanpa diduga mereka adalah pemimpin di sekolah ini merasa kegerahan dan terkejut melihat bangkunya sudah dipenuhi oleh teman akrabnya sudah memasang tampang membingungkan.
"Eh—kenapa dengan raut muka kalian?" Tanya Sakura.
"Seharusnya kami yang tanya, Sakura." Suara gadis berambut warna merah mencolok sangat pelan hingga Sakura tidak mendengarnya.
"An-ano..Karin, apa yang tadi kau bilang ?" Gadis bermata Emerlad itu menggaruk kepalanya seolah nggak ada dipikirkannya.
"Uh, dasar. Kenapa juga kalian melamun? Kalian memikirkan apa,coba?" Tanya gadis yang berada disamping Karin dengan memperbesarkan volumenya di telinga Sakura Haruno
"Nggak ada kok, Tenten." Jawab Ino berbohong.
"Oh, ya. Ngomong-ngomong Ibiki sensei kok nggak masuk!"Gumam Karin.
"Padahal aku sudah ngerjain tugas bersama Neji-kun…" Keluh Tenten menatap lembut Neji yang sedari tadi tak ikut dalam pembicaraan mereka.
Neji yang merasa namanya disebut menoleh sebentar, " Tenten…." Ucapnya. Tenten kegelagapan melihat aura membunuh dari laki-laki berambut cokelat panjang yang menghentikan kesibukannya bersama I-Phone miliknya.
"Neji-nii, bukannya kemarin kalian bilang berkencan?" Ucap polos gadis berambut Indigo.
Semua pasang mata menjurus ke arah Neji dan Tenten
"Kalian berkencan sambil mengerjakan tugasnya. Mesranya~~" Ucap Tayuya.
"Karin..Tayuya, Kalian kan anggota osis. Kenapa tidak hadir pertemuan tadi?" Neji melipatkan tangannya seolah-olah melupakan pertanyaan tadi dan menanyakan alasan mereka kabur dari pertemuan OSIS tahunan.
"Memangnya Kepala sekolah hadir dalam pertemuan itu?" Tanya laki-laki berambut silver yang mengejutkan Sakura dan Ino.
Neji hanya menggeleng-ggeleng kepalanya menandakan Kepala sekolah tidak hadir dalam pertemuan OSIS tahunan.
"Aku juga aneh dengan Sasuke..Naruto dan Shikamaru yang kadang-kadang tak hadir dalam kelas. Oh, ya. Hinata-chan kan naksir dengan pemuda berambut jabrik itu. Apakah kau tahu dia ada di mana?" Ucap Suigetsu.
Muka Hinata langsung berblushing merah akan mendengar ucapan Suigetsu dan tidak ada jawaban dari gadis itu. Lainnya dengan Neji, dia mengernyitkan dahinya dan cepat-cepat mengetik pesan singkat kepada seseorang.
"Pesan untuk siapa, Neji-kun?" tanya gadis berambut cepol itu.
"Tidak ada, Tenten."
"Uh.." Tenten mengerucutkan bibirnya.
Melihat teman-temannya lengah dengan sibuk dengan urusan masing-masing, kedua gadis berambut Pink dan Pirang melengos pergi dari kelasnya.
"Cotto matte, Ino."
"Tunggu Sakura-chan.."
Ucapan teman mereka tidak dihiraukannya yang memilih mencari udara segar untuk melepaskan pikiran yang menggelutinya.
.
.
In School Ryousen Gatten Garden at 11.30 a.m
.
.
Sasuke dan Shikamaru berlari mencari tempat yang aman dari kejaran fans fanatik mereka. "Sampai kapan kita di kejar terus oleh mereka." Keluh Shikamaru.
"Mana dobe? Kenapa tidak bersama kita, Shikamaru?"Tanya Sasuke tak kalah lelahnya dengan keringat membasahi seragamnya.
"Entahlah, mungkin berkencan dengan Hinata.." Ucap Shikamaru menunjukkan Blackberry-nya.
From : Naruto Uzumaki
Selamat berkejar-kejaran dengan fans kalian~~
Aku berkencan dengan Hinata-chan dulu.
"Cih, dasar baka dobe!" Dengus Uchiha bungsu itu.
"Kalian..lagi.."Ucap kesal Sakura dan Ino bersamaan membuat terkejut dua cowok sibuk karena adanya fans fanatik mereka yang selalu mengejarnya.
"Kenapa kalian ada di sini?"Tanya Shikamaru berdecak kesal.
"Siapa juga yang menarik kami ke sini?" Ino menunjukkan tangannya memerah akibat cengkraman Shikamaru. Dan mereka ingat kejadian beberapa menit yang lalu.
Flashback
.
.
"Akhirnya selesai juga pekerjaan kita.."
"Hn.."
Tanpa disadari,Sang pemuda berambut jabrik itu melengos pergi dari kedua rekannya. Baru beberapa lagkah menuju kelasnya..
"KYAA..SASUKE-KUN."
"KERENNN…."
"ADA SHIKAMARU-KUN JUGA !"
Kedua pemuda itu kaget, dan langsung mengambil langkah kaki seribu dari jeritan dan kejaran fansnya. "Oh my god.."
Lain dengan kedua gadis berambut pink dan pirang itu menuju ke taman sekolah, dengan langkah santainya tanpa mereka sadari. Tangan kedua gadis itu tiba-tiba telah ditarik oleh kedua pemuda berambut Dark Blue dan nanas tersebut.
"Aww, siapa yang menarikku—hei, Sasuke-kun. Lepaskan tanganmu!" Ucap Sakura.
"….."
"Shikamaru, lepaskan tanganku!" Ucap Ino meringis kesakitan.
"….."
.
.
Flashback Off~~
Mengingat kejadian tadi, semuanya terdiam membisu. Hingga pemuda berambut nanas itu mengulurkan tangannya kepada gadis berambut pirang itu.
"Maaf.." Suara Shikamaru datar.
"Kau juga tidak mau minta maaf, tuan kepala sekolah!" Ucap Sakura menjurus ke laki-laki mata Onyx dengan tatapan tajam.
"Hn.."
"Apa arti kata "Hn" itu, Sasuke-kun?" Tanya gadis berambut Pink itu.
Tiba-tiba, laki-laki berumur 34 tahun mengikuti mereka. Sadar akan yang datang, "Keluarlah, pengecut."
"Hai, Kepala Sekolah.." Ucap dingin dari laki berambut silver itu menyeringai dengan senyum khasnya.
"Kau lagi..kau lagi"
" Salam kenal Tuan Sasuke Uchiha dan Shikamaru Nara. Dan kemana putra dari Namikaze Minato?"
"Apa urusanmu?"
"Ternyata bersama dengan kedua gadis ya, apakah kalian sedang berkencan?"
"Cih.."
"Aku punya sesuatu untuk kalian.."
.
.
.
.
.
TBC
Gomen kalau fic nya ancur banget nih, Gracia betul-betul maaf ya !
R
E
V
E
W
Tidak ada komentar:
Posting Komentar