Minna~~ saya adalah author lama yang kena WB lama hingga harus dilarikan ke rumah sakit FFn *gubrak*. Saya mencoba Fandom baru yang selama ini Bleach kemudian saya beralih ke Naruto *Anime Bleach nggak ditinggalin kok*
For Pencinta anime seperti kalian, mohon bantuaannya dalam membaca cerita yang mungkin allurnya tidak jelas. Saya orangnya nggak berlama basa-basi.~~
Life Like Is Wind, Fly On The Sky If You Want **
Gracia De Mouis Lucheta~`
For Anime Naruto Lovers **SasuSaku Lovers**
Disclaimer : Masih punya Masashi sensei **
Rated : T-een
Genre : Angst/Romance/Drama/Hurt-Comfort
Warning : Agak ke-OOC an, Au banyak Typo bertebaran
Black is my Favorit color
I don't like feel happy..sad..or more.
So, you don't know me.
I'm so numb.
Don't came near to me or touch me if you save your life.
-Cherry Note's-
Ingin kurasakan perasaan yang dialami setiap orang, melihat orang tertawa dengan menyunggingkan senyuman dan deretan gigi khas tertawa mereka. Juga ingin merasakan kesedihan saat ada orang yang meninggalkan kita ataupun menangis karena bahagia-IRONI sungguh kata itu aku tidak dapat merasakan semua itu. Aku…aku..hidup tanpa nyawa.
"Hei,Teme—Tumben melamun? Siapa yang kau perhatikan?" Pertanyaan yang keluar dari laki-laki berambut spike kuning menatap mata onyx khas temannya itu.
"Hn—Apa maumu ?" Sang pemilik onyx itu merasa terganggu atas kehadiran teman sekampusnya itu.
"Selalu begitu, apakah kau nggak sadar setiap hari memperhatikan gadis berambut pink itu ?" Guratan kecil berkedut di pelipis laki-laki bermata sapphire blue.
"Apa urusanmu, Dobe ? Jangan mengangguku !" Bentak kecil dari laki-laki itu. Hendak melayangkan pukulan tangan tepat dimuka temannya itu cepat dibaca oleh laki-laki bermata onyx itu dengan menahannya.
"Kau tahu, Sasuke ! Dia itu tidak bisa merasakan seperti kita." Kata terluncur dari lak-laki itu merenggankan tangannya.
"Maksudmu—"
"Dia itu disebut Gadis penyendiri atau Numb Girl."
Yang benar saja, masa dia sebut gadis penyendiri. Kulihat dia baik-baik saja,eh-tunggu dulu ! kenapa aku terlalu memikirkan gadis itu. Batin Sasuke dalam hati, tanpa menyadarkan teman di sampingnya dia pun berlari mengikuti gadis misterius itu. Ya, gadis misterius yang mengacaukan pikirannya.
"Cotto matte, Sasuke—" Laki-laki bermata sapphire biru tersadar dari alam sadarnya melihat temannya sudah menjauh dari pandangannya. "Maunya apa sih dia ?"
SASUKE POV
Cih, kenapa pula aku harus mengikutinya. Padahal aku seorang Uchiha yang selalu mementingkan harga diri, tapi gadis itu mengacau pikiranku belakangan ini. Dia memiliki rambut yang unik yaitu berwarna pink, kedua bola matanya memiliki warna emerald sungguh cantik.
Argh sudahlah cukup basa-basinya, aku belum memperkenalkan diri. Saya Sasuke Uchiha, mahasiswa jurusan Psikologi semester 3 dan pastinya kau tidak tahu apa maksud dari jurusan yang kupilih. Ok, maksudnya aku ingin menjadi Psikolog yang dapat membantu orang bermasalah berbeda degan kepribadianku yang ego dan dingin cukup dingin maka aku memilih ini untuk merubahnya.
Aku sedang mengejar seorang mahasiswi yang ku jelaskan di atas tadi, yang kutahu dia berada di jurusan Seni tepatnya musik. Jangan kalian berpikir aku mengetahui informasi itu dari orang yang tidak ku kenal, aku tahu dari teman sekaligus sahabatku Naruto Uzumaki.
Sudah cukup perkenalan yang membosankan itu, kalian tahu aku hampir kehilangan jejak gadis itu. Tapi dua langkah tepat di belakangnya.-
"Maumu apa, Uchiha ?" Nada datar tanpa ekspresi dari ucapan gadis itu sarkastik.
END SASUKE POV
Tatapan onyx Sasuke mencoba berhadapan dengan mata emerald milik gadis itu, tapi mata itu terlihat sendu. Berpikir cara dosen psikolog, aku membaca pikirannya.
"Bukankah kau jurusan Psikolog-eh, apa aku salah Uchiha-san ?" ucapnya datar kembali.
"Hn,kau benar. Tahu dari mana anda ? Oh,ya dari raut wajahmu aku tahu..kau mempunyai masalah bukan? " Ucap Sasuke hati-hati terhadap gadis incarannya tersebut dengan tetap stay cool .
"Itu bukan urusanmu, Uchiha-san." Gadis itu melengos pergi dari hadapan Laki-laki bermata onyx itu, tapi tidak bisa karena tangan kekar itu menahannya.
"Aku belum selesai bicara."
"Sudahlah kau—jurusan psikologi dan aku jurusan seni, kita berbeda dan camkan aku tidak sama dengan kalian. Kalau kau mau nyawamu selamat, jauhi aku. Uchiha !" Ancam gadis itu menatap tajam mata onyx milik Uchiha bungsu itu.
"Life Like is Wind, Fly On The Sky If You Want.." Bisik pelan dari Uchiha bungsu itu kemudian melepas tangan yang menahan langkah gadis itu. "Oh ya, sampai bertemu lagi Numb Cherry." Diapun berlalu pergi.
"Sigh, desiran apa ditelingaku..tidak aku tidak mau mendengarnya." Ucap gadis itu melangkah pelan menuju ruangan musik kesukaan, maksudnya di tempat itu ada piano tempat curhat selama ini.
Semua pun berlalu***
At Café Akatsuki 13.50 p.m
Dua kursi kosong dan dua lainnya sudah terisi oleh laki-laki berambut spike kuning dan laki-laki berambut merah tengah menunggu kedua temannya yang belum menunjukkan batang hidungnya.
"Gaara, kau tahu kemana Shikamaru tidak ?" Tanya laki-laki itu kepada orang di sampingnya tersebut.
"Bukankah dia akan datang 3 menit lagi, Naruto ! Aku juga mau tanya kemana Sasuke ?" Ucap Gaara menyeruput strawberry soda di hadapannya.
Pemuda itu seketika menjawab pertanyaan laki-laki yang memiliki Tato "Ai" di dahinya "Ah, dia-" Ucapannya terpotong karena kedua temannya datang tepat waktu.
"Maaf aku terlambat teman-teman." Ucap Sasuke dan Shikamaru bersamaan.
"Wah panjang umur kalian, gimana siapa yang menjadi penelitian kalian untuk tugas nanti?" Cerca Naruto terhadap kedua temannya.
"Kau ini merepotkan, kami belum duduk sudah disajikan pertanyaan semacam itu ?" Shikamaru angkat bicara.
"Ah, gomen-gomen… Oh ya, Teme. Kau meneliti siapa ? Gadis itu kan ?" Pertanyaan menjurus kepada Uchiha bungsu itu.
Pemuda yang dijuluki Teme itu hanya diam dan menatap mata ketiga mata temannya itu. "Sasuke, kau belum tahu detail gadis itu kan ?" Ucap Gaara tak kalah menatap mata milik Uchiha itu.
"Hn-" hanya sepenggal kata itu keluar dari bibir tipis milik Uchiha bungsu tersebut.
Pemuda berambut hitam kuncir ke atas tersebut tak menyukai suasana diam tak bersuara, "Mau tahu tentang gadis yang kalian perbincangkan itu."
Semuanya mengangguk tanda setuju, kemudian pemuda yang bernama Shikamaru itu menceritakan detail gadis itu. Hanya Naruto dan Gaara yang terlebih dulu mengetahui perihal gadis berstatus mahasiswi Jurusan Seni musik, tapi laki-laki yang memiliki mata onyx itu membulat dua detik dan kembali datar seperti biasa.
"Begitulah detailnya, aku tak tahu namanya siapa. Yang jelas, Sasuke-" Potong Shikamaru menatap teman yang ada dihadapannya itu. Yang ditatap hanya menampilkan wajah datar seperti biasa padahal tadi ekspresinya diluar dugaan."—Kau yang harus mencarinya sendiri. Karena kau bilang sendiri untuk menelitinya."
Laki-laki yang bernama Gaara itu memperingatkan sesuatu kepada Pemuda berambut Dark Blue "Yang kutahu dari kakakku, dia sering melakukan percobaan bunuh diri.."
Sasuke mencerna apa yang dikatakan pemuda berambut merah tersebut. "Teme, aku bisa membantu tentang gadis itu? Itu sih kalau kau mau." Ucap Naruto.
"Sudahlah, Dobe. Aku yang akan mencarinya sendiri, lebih baik fokus pada objek penelitianmu—" Ejek Sasuke kepada sahabatnya itu.
"Hei, bukannya gadis yang kau teliti itu bernama-" Lanjut Sasuke terpotong karena sang pemuda jabrik kuning itu menatap evil terhadap onyx miliknya.
"Baiklah, kalian mau pesan apa ? Bukannya dari tadi kalian belum minum?" Tanya Shikamaru menguasai percakapan temannya tersebut dapat menghentikan pertengkaran kecil diantara Uchiha dan Namikaze tersebut.
"Seperti biasa, Shika. Aku pesan jus tomat—" ucap Sasuke.
"Aku pesan Orange Soda.." Ucap Naruto.
"Gaara, kau yang tarktir kami kan? Bukannya giliranmu hari ini.." Seringai Sasuke menjurus ke Laki-laki berambut merah itu.
Gaara hanya mendengus kecil mendapat seringai tajam dari Sasuke, "Terserah kalian saja.."
"Ayey, dapat traktiran dari Gaara.." Teriak kegirangan Naruto. Ketiga teman menoleh mendengar ucapan kerasnya memberi Evil face terhadap pemuda memilki mata sapphire blue itu.
"Hentikan kekonyolanmu, Naruto! Kau sudah menjadi mahasiswa tahu, seharusnya bersikap dewasa sedikit.." Bentak pelan Sasuke.
Naruto hanya bergidik ngeri menatap sekilas wajah Sasuke sudah seperti Harimau-mengincar-mangsa hanya diam dan bersikap dengan cengiran biasa. "Gomen ne.."
~~Pagi at 13 September 2011 in Konoha Town~~
Decitan pintu kamar terdengar keras di telinga gadis itu, "Kau ini! Harusnya sudah berangkat dari tadi, dasar pemalas" terdengar teriakan menggema di seluruh kamarnya.
"…" Gadis itu membisu tak berbicara sepatah kata apapun dan melengos pergi ke kampus tempat ia menimba ilmu. Entahlah dia tidak mendengar ocehan wanita yang selama ini mengurusnya, apa hubungan dia memungutnya samapi dia menanjak kuliah sampai seperti ini.
Gadia berambut pink itu melaju motornya dengan kecepatan tinggi, dia pun tak peduli dengan apapun yang akan menghadangnya. Yang jelas dia hanyalah manusia tidak bisa merasakan apapun seperti yang lain.
Ckiit, gadis berambut pink itu memasuki kampus atau dikenal Konoha et Campus. Satu tujuan gadis itu hanyalah piano berwarna Coklat kusam di ruangan terpencil dekat kampus jurusannya itu.
Jari-jari mungilnya mengalun musik sendu nan indah, piano kusam itu menjadi berwarn seiring dari orang yang memainkannya. Gadis itu memainkan lagu Numb milik Band terkenal Linkin Park, tapi dia hanya memainkan bukan menyanyikannya hingga terdengar suara yang mengusik lagunya tersebut.
i've become so numb
i can't feel you there become so tired
so much more aware
i'm becoming this all i want to do
is be more like me and be less like you
Gertakan kecil dari gadis itu tak tergubris oleh seorang laki-laki berambut dark blue itu menghentikan suaranya menemani alunan indah petikan gadis bermata emerald tersebut.
Gadis itu menghentikan alunan pianonya dan menatap tajam pemuda yang seenaknya masuk ke ruangan yang hanya boleh dimasukkin oleh mahasiswa sejurusan. Sebelum gadis itu berbicara, laki-laki bermata onyx itu angkat bicara. "Aku hanya menemani lagu-mu saja. Kan sayang kalau disia-siakan saja !"
"Maumu apa Uchiha?" Dengus gadis itu.
"Kata-kata itu sering kau ulangi ketika pertama kali kita bertemu, aku boleh tahu siapa namau ?"
"Cih, apa urusannya denganku ?" Gadis itu mengejek pemuda dihadapannya.
"Kalau tak kenal maka tak sayang bukan, aku hanya ingin tahu saja.."
"Kau tidak perlu tahu.."
"Sabar..Sabar,Uchiha. Gadis ini tidak memiliki perasaan sama seperti aku. dia itu Numb Girl" Batin Pemuda itu.
"Eh, kenapa diam ? seharusnya aku balik bertanya apa urusanmu menemuiku. Bukannya merepotkan kalau bertemu denganku.." Ucap sinis dari gadis itu.
"Siapa namamu, Cherry?"
.
.
TBC
Maaf alurnya kecepatan atau nggak
Mohon direview
Tidak ada komentar:
Posting Komentar