Selasa, 31 Mei 2011 07:45 wib
0 0Email0
BERLIN - Sebanyak 14 orang di Jerman dilaporkan tewas akibat mengkonsumsi timun impor. Timun tersebut dilaporkan beracun dan ditemukan bakteri di dalamnya.
Selama hampir 2 pekan korban tewas akibat timun ini terus bertambah. Dua korban terakhir adalah perempuan berusia 50 tahun dan pria 75 tahun. Total hingga kini jumlah korban tewas mencapai 14 orang, sementara ratusan lainnya mengeluh sakit.
Sekira 1.200 kasus dilaporkan saat wabah itu merebah di wilayah utara Jerman. Lembaga Pengendalian dan Pencegahan Wabah Penyakit Eropa menggambarkan bahwa bakteri E.coli terdapat di timun beracun tersebut. Demikian diberitakan AFP, Selasa (31/5/2011).
Pihak berwenang Jerman memperingatkan warganya untuk tidak mengkonsumsi sayuran mentah setelah melacak keberadaan bakteri yang berasal dari timun yang diimpor dari Spanyol. Segera setelah timun tersebut dinyatakan beracun, Belgia dan Rusia melarang impor timun serupa dari Negeri Matador itu.
Namun hingga kini pihak Dinas Kesehatan Jerman belum bisa memastikan penyebab pasti penyebaran bakteri E.Coli tersebut. Bakteri ini memang berbahaya, karena dapat menyebabkan diare dan kerusakan pada hati hingga ancaman kematian.
Wabah ini telah menyerang beberapa negara di Eropa termasuk Inggris, Denmark, Swedia dan Belanda. Sebagian besar korban adalah warga yang habis melakukan perjalanan di Jerman.(faj)
Selama hampir 2 pekan korban tewas akibat timun ini terus bertambah. Dua korban terakhir adalah perempuan berusia 50 tahun dan pria 75 tahun. Total hingga kini jumlah korban tewas mencapai 14 orang, sementara ratusan lainnya mengeluh sakit.
Sekira 1.200 kasus dilaporkan saat wabah itu merebah di wilayah utara Jerman. Lembaga Pengendalian dan Pencegahan Wabah Penyakit Eropa menggambarkan bahwa bakteri E.coli terdapat di timun beracun tersebut. Demikian diberitakan AFP, Selasa (31/5/2011).
Pihak berwenang Jerman memperingatkan warganya untuk tidak mengkonsumsi sayuran mentah setelah melacak keberadaan bakteri yang berasal dari timun yang diimpor dari Spanyol. Segera setelah timun tersebut dinyatakan beracun, Belgia dan Rusia melarang impor timun serupa dari Negeri Matador itu.
Namun hingga kini pihak Dinas Kesehatan Jerman belum bisa memastikan penyebab pasti penyebaran bakteri E.Coli tersebut. Bakteri ini memang berbahaya, karena dapat menyebabkan diare dan kerusakan pada hati hingga ancaman kematian.
Wabah ini telah menyerang beberapa negara di Eropa termasuk Inggris, Denmark, Swedia dan Belanda. Sebagian besar korban adalah warga yang habis melakukan perjalanan di Jerman.
Sumber : OkeZone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar